[FANFICT] A New Life With You







Just keep the change sir.”

“Thank you very much.”

Supir taksi tersebut langsung pergi ketika kuberi bayarannya.Aku langsung berjalan memasuki Changi Airport untuk mengejar pesawat.Huft,untung saja nggak terlambat,padahal tadi dijalanan macet sekali gara-gara ada kecelakaan lalu lintas.

Oh iya,kenalin,aku Steve.Aku menghabiskan waktu liburanku yang tinggal beberapa hari di Singapore,dan hari ini,aku akan pulang ke Jakarta.Aku hanya sendirian ke Singapore,ya,aku memang baru saja putus dari pacarku..Hubungan kami memang tidak begitu romantis dan kami sering bertengkar.Lebih banyak bertengkarnya daripada romantisnya,dan aku mulai bosan dengannya,dan diapun sepertinya sudah mulai melirik pria lain,yah...jadinya aku putusin deh.

Setelah menunggu setengah jam di ruang tunggu,akhirnya para penumpang boleh memasuki pesawat.Aku tidak terlalu banyak membawa barang bawaan,aku tidak terlalu banyak membeli barang yang aneh-aneh,lagipula siapa yang akan kuberikan jika aku membeli oleh-oleh?Pacar sudah tidak ada,orangtua ku pun tinggal di kota lain,teman?Mereka semua masih liburan di tempat lain nampaknya.

Akhirnya akupun bisa duduk dengan tenang di kursi pesawat bagian belakang,kulihat satu isi pesawat terlihat begitu penuh,sepertinya turis-turis dari Indonesia semua bakal pulang dari Singapore hari ini,aku tidak begitu peduli akan hal itu.Kursi sebelahku kosong.

“Hahaha,aku bisa sedikit bersantai nih,gak ada yang duduk disebelahku sih..” Kataku dalam hati.

Tiba-tiba ada seseorang wanita yang berlari memasuki pesawat,mukanya terlihat panik,barang bawaannya sangat banyak.Kupikir dia akan duduk disampingku,benar.Wah dia cukup cantik.Manis.Dan terlihat dewasa.Kuberanikan diriku untuk menyapanya.

“Hai.”Sapaku

“Hai juga..”

“Dari Jakarta juga ya?”

“Iya dong,masa dari China..Hahahaha.” Candanya

Wah ternyata dia suka bercanda juga.. Kataku dalam hati.

“Namaku Steve,kamu?” Kataku sambil mengulurkan tanganku.

“Oh,aku Shania.” Balasnya sambil tersenyum.Kemudian kamipun berjabat tangan.

Yaampun senyumnya manis sekali.Aku terlena oleh senyumannya.Sepertinya aku jatuh cinta.Lagi.

Setelah perkenalan itupun,kami terdiam sejenak.Dia terlihat sibuk membaca majalah yang ada di kursi pesawat.Wajahnya memang terlihat sangat dewasa,tapi dari barang bawaannya bisa kutebak dia masih kecil,mungkin masih duduk dibangku SMP,atau SMA.

Aku bingung mau bertanya apa,aku hanya terdiam dan pandanganku pun lurus kedepan.Pesawatpun take-off .Aku menutup mataku,nggak mungkin’kan aku cuma diam aja selama penerbangan di pesawat yang lama ini?

“Hmm...Steve?” Suara Shania pun terdengar.

Aku membuka mataku dan terkaget “Oh,ya?Ada apa?”

“Punya minyak angin gak?Atau apapun itu?Sepertinya aku masuk angin..” Mukanya pucat,sepertinya dia mabuk udara.

“Astaga,kamu kenapa?” Akupun panik.

“Aku pusing,mual..”  Suaranya semakin lemah.

“Tunggu sebentar,sepertinya aku ada minyak angin.” Akupun mulai mencari-cari di tasku.Beruntung ada.Langsung kuberikan ke Shania.Shania langsung pergi ke toilet untuk mengoleskan minyak angin yang kuberikan.Tidak lama kemudian dia kembali.

“Kamu gak apa-apa’kan?” Tanyaku

Dia hanya mengangguk pelan dengan senyuman tipis.Tidak tahu kenapa,padahal kami baru bertemu sepertinya 15 menit yang lalu,tapi aku begitu khawatir padanya ,seperti ada perasaan yang lain saja.

Akhirnya Shania tertidur pulas.Kuperhatikan wajahnya,sangat imut saat tidur,aku tidak ingin mengganggunya,jadi aku mengambil i-pod ku dan mendengarkan musik.

Tak lama setelah itu,tiba-tiba ada sesuatu yang menyentuh pundakku,kulihat kesamping.YAAMPUN.Shania tertidur menyender ke pundakku.Aku langsung salah tingkah,berkeringat dingin,dan tak bisa berkata-kata.Shania sepertinya memang tertidur sangat pulas,dia tidak menyadari apa yang terjadi.Akupun langsung memejamkan mataku dan berpikir.

Yaampun apa yang harus kulakukan?Gak mungkin aku membangunkannya,aku gak mau dia terbangun dan terganggu tidurnya..

Akupun terus melirik kearahnya,sesekali memejamkan mata karena ngantuk.Akhirnya akupun tertidur sebentar.

Tak lama aku terbangun,kulihat Shania masih tertidur pulas.Manisnya...Aku merasa aku meleleh.Bagaimana tidak?Ada seorang bidadari yang tidur disampingku dan kepalanya menyender dipundakku!

Matanya terbuka secara perlahan..Dia kemudian melihat kearahku,dia tersentak kaget,sepertinya dia kaget karena dia tahu dia tidur dipundakku.

“Astaga...Eh...Emm...Aku tidur ya tadi?” Tanyanya sambil memasang wajah bingung.

“Hahaha,menurutmu?” Aku menjawab sambil tersenyum lebar.

“I..iya sih..tapi..aku tidurnya..”

“Dipundakku,gapapa,tidur aja lagi..” Candaku.Sebenernya aku merasa senang.

“Maaf..Aku gak sengaja..aku..” Dia kelihatannya tidak enak kepadaku.

“Hahaha,gak usah merasa gaenak kek gitu,oh iya bentar lagi landing nih,lebih baik bersiap-siap.” Balasku

“Oh oke..” Kemudian dia tersenyum lagi.Manis.Aku tak tahan dengan senyuman itu.

Kemudian pesawat itu sampai di Bandara Soekarno-Hatta.Kulihat dia mengambil barang-barangnya yang ada diatas sambil sesekali melirik kearahku.Aku cuek saja padahal pengen juga sih ngelirik kearah dia hehehee...

Sepertinya keadaannya belum membaik,mukanya masih pucat.Langsung saja kuambil barangnya dengan maksud membawakannya.

“Eh gak usah..” Kata Shania melihatku membawa barang bawaannya yang ada di kursi.

“Gak apa-apa,kamu juga masih sakit begitu,entar pingsan malah repot.”

“Hmm...okedeh..” Dia tersenyum lagi.Sial.Aku meleleh.

Akhirnya kami turun juga dan aku menemani Shania mengambil koper sambil mengobrol ringan.Tidak terasa seperti baru bertemu saja.Aku semakin tertarik kepadanya,dia juga sudah mulai tidak asing lagi kepadaku.

Kamipun keluar dari bandara.Kami saling berhadap-hadapan.Terdiam,dan saling memandang satu sama lain.

Well...Senang udah bisa kenal sama kamu.” Kataku kepada Shania.

“Hmm...Begitulah.” Balasnya singkat.Sepertinya ada sesuatu yang ingin dia katakan namun tak bisa.

“Oiya, kamu pulangnya gimana?” Aku berusaha menyambung pembicaraan.

“Oh,aku naik taksi dari sini.”

“Memang kamu tinggal di daerah mana?” Tanyaku iseng.

“Daerah bekasi,kenapa?Mau main kerumahku?” Tanya Shania balik sambil setengah bercanda.

“Enggak kok..nanya doang..hahaha.Aku juga tinggal di daerah sana”

“Kirain...” Nadanya agak kecewa.Aku tidak bisa membaca pikirannya,apa yang sebenarnya sedang ia pikirkan?

“Baiklah...Sudah jam segini,aku ada janji lain dengan temanku...mungkin kita bisa bertemu lain waktu.” Aku mengakhiri pembicaraan dan pertemuan ini.Kemudian aku mengulurkan tanganku.Dia juga.Kami berjabat tangan mungkin untuk yang terakhir kalinya.Aku sungguh kecewa dengan perpisahan ini,namun apa daya,keberadaannya seperti angin,yang hanya lewat sebentar di kehidupanku.Saatnya mengucapkan selamat tinggal.

Kemudian Shania pergi kearah yang berlawanan denganku,dia tidak menoleh lagi ke belakang sedikitpun.Aneh...

***

Dengan taksi aku pulang ke rumahku.Kemudian aku masuk ke kamar untuk beristirahat,kubuka tasku untuk mengambil sesuatu,tiba-tiba kulihat secarik kertas yang asing disitu.Kuambil.Kubuka dan kubaca.

Halo...Ini Shania.Mungkin kamu gak tau kapan aku nulis ini dan kapan aku ngasihnya ya.Aku nulis ini pas kamu tidur di pesawat tadi,kamu pasti gak sadar,soalnya kamu tidur lebih pulas dari aku.Hehehe... Aku nulis surat ini dan masukin ke tas kamu pelan-pelan,dan waktu aku tidur di pundakmu itu,aku sebenernya sadar kok hehehe....Aku pengen ngomong sesuatu ke kamu,tapi aku gak bisa ngungkapin perasaan ini dan aku gak berani menyatakan kalau aku suka sama kamu.Maksudnya...Aku suka kalau kita jadi temen dulu.Mungkin ini agak aneh,tapi,yah...gitudeh.

Kamu kayaknya orangnya baik ya..bisa dilihat dari tatapan kamu,dari cara kamu bicara.Aku baru aja ngalamin hal buruk sama mantanku,dan aku tiba-tiba ketemu sosok kamu yang mungkin bisa jadi temen hidup aku.Yang mungkin bisa buat aku ketawa dan senyum tiap hari.Aku cuma pengen deket sama kamu.Tapi..Keberadaanmu seperti angin,yang datang dan pergi begitu saja.Kuharap kita bisa deket dan ketemu lagi ya..Oh iya,kalau bisa main kerumahku ya,alamat sama nomer handphone ku aku tulis di belakang surat ini.



Sekali lagi mungkin ini agak aneh,dan mungkin aneh banget.Tapi aku gak berani bilang suka sama kamu,kamu mugnkin bakal cap aku gadis aneh kalau langsung ngomong begitu.Hahaha....

                                                                                                                        Salam Manis

                                                                                                                        Shania



Membaca surat itu,aku langsung nge-fly setengah mati.Aku loncat-loncat sampai diprotes tetangga sebelah (hehehe).Hari ini benar-benar gila dan menakjubkan.Aku bertemu bidadari dan menarik perhatiannya.Benar-benar menakjubkan,aku tak bisa berkata-kata.Aku ingin berlari sekuat tenaga karena ini.Semoga aku bisa bertemu dengannya dilain kesempatan,toh dia udah kasih alamat rumah dan nomer handphonenya.



To be continue....


Regards : Admin 

1 komentar:

Copyright © 2012 Family48 BATAMTemplate by :Urangkurai.Powered by Blogger.Please upgrade to a Modern Browser.